Leman (2007) mengatakan manajemen waktu
seseorang dapat merencanakan dan menggunakan waktu secara efisien dan efektif
sehingga tidak menyia-nyiakan waktu dalam kehidupannya. Perencanaan ini bisa
berupa jangka panjang, menengah dan pendek. Menurut Akram (2010) mendefinisikan
manajemen waktu adalah memanfaatkan waktu yang anda miliki untuk melakukan
hal-hal yang dianggap penting yang telah tercatat dalam tabel kerja. Manajemen
waktu didefinisikan sebagai kemampuan untuk memprioritaskan, menjadwalkan dan
melaksanakan tanggung jawab individu demi kepuasan individu tersebut
(Widyastuti, 2004).
Salah satu penyebab kurangnya
produktivitas adalah karena tekanan pekerjaan. Sebuah studi yang
dirilis oleh The British Medical menyatakan stres
pada lingkungan kerja dapat diminimalkan melalui manajemen waktu yang efektif.
Begitu pula dalam lingkungan kuliah. Stres kuliah misalnya: tugas yang menumpuk
dan deadline salah satu penyebabnya
karena pemilihan prioritasnya yang salah dan manajemen waktunya yang buruk.
Salah satu yang tidak dapat di daur ulang
adalah waktu yang telah terbuang. Jadi
pastikanlah agar menggunakan setiap waktumu dengan baik. Menurut
kata-kata Ratu Elizabeth I menjelang ajalnya “Saya rela mengorbankan seluruh
harta milik saya demi waktu”.
Manajemen
waktu adalah selalu bersikap efisiensi. Jangan melakukan sesuatu yang bisa
membuat rumit atau susah yang malah menghabiskan waktu. Jika mengerjakan suatu
tugas dapat dikerjakan dengan sederhana mengapa harus dibuat sulit memudahkan
maka akan menemukan waktu yang lebih banyak untuk hal yang penting lainnya.
Penting adalah hal-hal
yang paling penting, kegiatan-kegiatan utama, yang berkontribusi terhadap
tercapainya misi serta sasaran. Mendesak
hal-hal yang menekan, yang menuntut perhatian segera. Secara umum kita habiskan
waktu kita dalam empat kuadran waktu yang berbeda, seperti nampak dibawah.
Tabel Kuadran Waktu
Sumber
: Sthepen R covey, 1989 dalam The 7 habits of highly effective teens
Kita hidup di masyarakat yang kecanduan
terhadap urgensi. Itulah sebabnya kita punya puding instan, hidangan cepat
saji, bayar sekali nonton, mie instan, telepon seluler dan sebagianya. Jadi
teringat akan anak perempuan kaya yang manja dalam Willie Wonka and the Chocolate Factory, yang terus mengatakan,
“Sekarang dong Ayah! Sekarang! Saya minta umpalumpa sekarang!” Sebenernya, hal-hal
yang mendesak tidak ada salahnya. Akan jadi masalah kalau menjadi begitu
terfokus pada hal-hal mendesak sehingga kita tunda hal-hal yang penting
walaupun tidak mendesak. Semua hal penting ini tersingkir oleh hal-hal
mendesak.
KUADRAN 1 (K1) : Orang yang suka menunda-nunda. Hal-hal yang mendesak sekaligus
penting. K1 adalah bagian dari hidup, tetapi kalau telalu banyak menghabiskan
waktu di K1 percayalah akan stress dan jarang berprestasi sesuai potensi.
Akibat
dari K1 :
´ Kecemasan dan
Stress
´ Kelelahan
´ Prestasi yang
biasa- biasa saja
KUADRAN 2 (K2) : Orang yang suka menentukan priorias. K2 adalah hal-hal yang penting
tetapi tidak mendesak. Ini adalah kuadran kesempurnaan. Mengerjakan yang
terbaik dan terhindar dari stres serta kelelahan.
Akibat
hidup di K2 adalah :
´ Hidupmu
terkendalikan
´ Keseimbangan
´ Prestasi tinggi
KUADRAN 3 (K3) : Orang yang “yes-man”. K3 mewakili hal-hal yang mendesak tetapi
tidak penting. Kuadran 3 ini dicirikan oleh berusaha menyenangkan semua orang
dan menanggapi semua keinginan orang. Ia begitu berusaha menyenangkan semua
orang sehingga biasanya ia akhirnya malah tidak menyenangkan siapapun, termasuk
dirinya sendiri.
Akibat
kebanyakan menghabiskan waktu di K3 :
´ Reputasi sebagai
“tukang menyenangkan orang”
´ Kurang disiplin
´ Merasa seperti
keset kaki bagi orang lain yang menginjak-injaknya.
KUADRAN 4 (K4) : Pemalas. K4 adalah kategori kesia-siaan dan ekses.
Kegiatan-kegiatan ini tidak mendesak dan juga tidak penting. Ia benar-benar
pemalas profesional .
Akibat
hidup dalam K4 adalah :
´ Kurang bertanggung
jawab
´ Rasa Bersalah
´ Malas
Pada kenyataanya kita semua menghabiskan
waktu di setiap kuadran ini, kuncinya adalah menggeser sebanyak mungkin waktu
K2. Dan satu-satunya cara menemukan lebih banyak waktu di K2 adalah dengan
mengurangi waktu yang di habiskan dikuadran lainnya. Beginilah caranya: Ciutkan
K1 dengan mengurangi sifat menunda-nunda. Katakan tidak terhadap
kegiatan-kegiatan K3. Kurangi kegiatan-kegiatan bermalas-malasan di K4.
LANGKAH-LANGKAH
UNTUK MEMANAGE WAKTU
Selain menghabiskan lebih banyak waktu di
K2, lakukanlah kegiatan-kegiatan berikut utuk membantu mengatur waktu lebih
baik:
1. Buatlah rencana mingguan
Luangkan waktu 15 menit setiap minggunya untuk merencanakan kegiatan dalam seminggu kedepan. Proses menyusun rencananya:
1. Buatlah rencana mingguan
Luangkan waktu 15 menit setiap minggunya untuk merencanakan kegiatan dalam seminggu kedepan. Proses menyusun rencananya:
Langkah
1) Identifikasi batu -batu besar. Renungkanlah apa yang ingin dicapai minggu
berikutnya. Tanyalah pada diri sendiri apa yang akan dikerjakan.
Langkah
2) Jadwalkan dulu waktu untuk batu-batu besar. Ambilah sebuah ember dan isilah
separuhnya dengan kerikil. Lalu cobalah masukan batu-batu besar kedalamnya, di
atas kerikil-kerikil itu. Tetapi tidak bisa masuk semuanya. Maka kosongkan
embernya dan mulai dari awal lagi. Kali ini, masukan dulu batu-batu besarnya,
baru kerikilnya. Kali ini semuanya masuk! Bedanya adalah urutan masuknya. Kalau
masukan kerikilnya dulu, tidak semua batu besar masuk. Tetapi kalau memasukan
batu besarnya dulu, semuanya bisa masuk, baik batu besar maupun kerikilnya.
Batu-batu besar mewakili hal-hal yang paling penting. Kerikil-kerikilnya
mewakili hal-hal sehari-hari yang menyita waktu. Pada waktu menyusun rencana
mingguan, jadwalkan dulu waktu untuk batu-batu besar. Kalau jadwalkan dulu
waktu untuk batu-batu besar, kegiatan-kegiatan sehari-hari lainnya bisa
dikerjakan juga. Dan kalupun tidak sempat tidak masalah bukan? Karena lebih
baik menyingkirkan kerikil ketimbang batu-batu besar. Langkah 3) Jadwalkan
segala hal lainnya. Setelah batu-batu besar dijadwalkan waktunya, jadwalkan
juga hal-hal kecil lainnya, misal : liburan, konser atau ulangtahun.
2. Mendahulukan yang utama
Setelah menulis
semua kegiatan, rencana dan acara untuk minggu depan. Mendahulukan yang utama
adalah menentukan prioritas dan mengatur waktumu sehingga yang penting di
dahulukan bukan ditundan. Mendahulukan yang utama juga soal belajar mengatasi
ketakutan dan bertahan di saat-saat sulit.
3. Gunakan media pengingat
Hal ini sangat efektif untuk mengingat
jadwal rencana yang sudah dibuat. Jangan hanya mengandalkan ingatan yang
terbatas, karena mungkin saja bisa lupa. Media yang digunakan misal yang paling
sederhana menulis agenda di papan mading kamar, dibuku jurnal pribadi, di
kalender, atau di aplikasi reminder
di smartphone dapat menghindarkan
dari melewatkan hal yang penting yang sudah direncakan, hal ini sangat efektif
karena terdapat alarm di dalam aplikasi tersebut.
4. Buatlah batas waktu
Dengan adanya batas waktu, menjadi semakin
terpacu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Batas waktu juga memunculkan rasa
tanggung jawab untuk berhasil mengerjakannya tepat waktu. Atur batas waktu
dengan memberi jeda waktu yang cukup untuk mengevalusi kembali perkerjaan.
Daftar tugas akan terus bertambah dan menunda-nunda tugas membuat daftar itu
semakin banyak hingga akhirnya malas untuk menyelesaikannya.
5. Beri waktu untuk istirahat
5. Beri waktu untuk istirahat
Beri tubuh waktu untuk beristirahat lima
belas menit setelah satu jam kerja. Jangan buka media sosial apapun. Gunakan
waktu tersebut secara optimal untuk menyegarkan kembali otak. Cukup lakukan hal
sederhana seperti melakukan peregangan atau menghirup udara segar dari jendela.
Hal ini dapat membangkitkan kembali semangat.
6. Segera kerjakan, Jangan menunda!
Perjalanan sejauh 1.000 km dimulai
dengan satu langkah. Analogi tersebut menggambarkan bahwa pekerjaan tidak
akan pernah selesai jika tidak segera memulainya. Angan-angan dan cita-cita
tidak akan pernah tercapai dan hanya akan menjadi sekadar mimpi di siang bolong
jika masih malas dan terkena penyakit “menunda-nunda.” The secret of getting a head is getting started. — Mark Twain.
Mulailah dari hal-hal kecil yang dapat segera kamu lakukan, lalu beranjak ke
hal-hal yang jauh lebih besar. Dengan begitu, kamu sudah mulai mencicil
pekerjaan agar dapat selesai sedikit demi sedikit.
7. Stop multitasking
Alih-alih mampu menyelesaikan beberapa
pekerjaan dalam satu rentang waktu, multitasking akan membuat
tidak fokus. Sehingga pekerjaan malah tidak dapat diselesaikan dengan optimal.
Bisa saja kamu mengerjakan pekerjaan secara multitasking, namun
potensi kesalahan pada hasilnya akan lebih tinggi. Perlu ketahui, ketika
melakukan beberapa pekerjaan secara multitasking, otak dipaksa
bekerja lebih keras untuk memproses banyak hal secara bersamaan. Ini membuat
cepat lelah dan stres. Selain itu multitasking mampu menurunkan kemampuan
memori,
khususnya short term memory. Sebaiknya mengerjakan satu pekerjaan
hingga tuntas, baru bisa melanjutkan pekerjaan lainnya. Dengan begitu dapat
lebih fokus dalam mengerjakannya dan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik.
8. Hindari ajakan teman
Inilah salah satu
manfaat dari mengatur prioritas dengan memahami
apa yang lebih penting. Ingat waktu untuk bermain dan bersenang-senang
tidak akan ada habisnya. Selalu prioritaskan kuliah, utamakan tugas-tugas
kampus, belajar dan kepentingan lainnya yang lebih penting. Menunda kesenangan
lebih baik dari menunda pekerjaan. Hal ini dapat membuat lebih cepat
menyelesaikan sesuatu yang lebih penting. Dan selalu bertanya AMBAK apa
manfaatnya bagiku untuk mengikuti ajakan teman?
9. Mengatur tempat belajar
9. Mengatur tempat belajar
Dengan
mengatur buku, merapikan alat tulis dengan rapih dan tidak berantakan di atas
meja. Hal tersebut akan menghemat waktu jika mencari barang misalnya alat tulis
atau buku yang akan dibutuhkan dalam proses belajar, cepat terselesainya tugas
karena waktunya efektif untuk mengerjakan tugas tidak untuk membereskan dulu
meja belajar yang berantakan. Mengatur tempat belajar juga akan membuat kita
semangat untuk belajar dan mengerjakan tugas.
10. Ingatlah pada tujuan
Ketika
kita malas–malasan ingatlah pada tujuan akhir. Hal itu akan membuat kita
bangkit semangat kembali untuk mengerjakan suatu pekerjaan.
Mengingat suatu tujuan atau
cita-cita untuk pemacu semangat bisa melakukannya dengan hal ini : 1) Slogan
atau kata-kata mutiara. Menemukan pemacu-pemacu semangat ini dalam buku-buku
kutipan, koran, internet yang ditempelkan di tembok untuk memacu semangat ketika
kita malas.
2) Sertifikat dan penghargaan yang
telah diterima. Diploma, penghargaan, piala untuk prestasi di bidang atletik
dan segala jenis penghargaan lainnya adalah benda-benda yang selalu
mengingatkan bahwa anda adalah orang yang berbakat dan mampu berprestasi.
3) Dukungan saat puncak. Saat puncak
adalah saat dalam hidup anda ketika anda melakukan sesuatu dengan sangat baik,
hal ini termasuk penganugerahan penghargaan yang menyertainya. Pasanglah
foto-foto kemenangan di dinding dapat menciptakan kembali perasaan dengan
gambaran tertulis atau dengan membingkai kenangan dari peristiwa itu.
Menetapkan
tujuan untuk diri sendiri memberikan arah yang harus dilalui dan perjuangan
serta memotivasi untuk menjalani pengorbanan yang dibutuhkan untuk mencapai
cita-cita tersebut. Contohnya: dalam menjalani aktivitas sehari-hari kadang
kita tidak melakukan apa yang sudah dijadwalkan penyebabnya karena rasa jenuh
dan tergoda untuk pergi ke luar jalan-jalan disitulah kita harus mengingat
tujuan kita agar bisa menahan kesenangan sesaat.
Waktu
sangat berharga untuk disia-siakan begitu saja. Waktu yang digunakan dengan
baik akan semakin mendekatkanmu kepada kesuksesan.
Waktu
ibarat pedang tajam, apabila tidak digunakan untuk memotong sesuatu dengan
baik, pedang tersebut akan memotong kita bahkan memutilasi kita perlahan-lahan.
Jadi, yang membedakan kualitas kemuliaan seseorang adalah pemanfaatan waktunya.
Daftar pustaka
Covey, Stephen R. 1998. The 7 habits
of
Highly Effective Teens. Amerika Serikat: Free press.
DePorter, Bobby dan Mike Hernacky.
2001.
Quantum learning. New york: Dell Publishing
Duhig, Charles. 2012. The Power Of
Habit.
Jakarta
& New york
Tidak ada komentar:
Posting Komentar